Senin, 06 Agustus 2012
Makan Saat Sahur, Jangan berlebihan
Do you like this story?
Berpuasa, selain menjadi kewajiban agama, juga mempunyai sisi lain yang menguntungkan dari segi kesehatan, yaitu membuat saluran pencernaan beristirahat sejenak. Bayangkan, setelah 11 bulan makan bebas, selama tiga kali sehari, kini di bulan puasa sistem pencernaan yang tadinya bekerja keras sejenak beristirahat. Dengan begitu, saluran cerna mempunyai kesempatan untuk melakukan perbaikan dan regenerasi. Pada akhirnya, setelah beristirahat, nantinya semua nutrisi yang ada di dalam makanan bisa diserap lebih baik lagi oleh saluran cerna.
Catatan pentingnya adalah, apa yang dimakan saat berbuka puasa atau sahur mengandung cukup nutrisi yang dibutuhkan sesuai aturan. Nah, agar tercukupi nutrisi yang dibutuhkan, saat berbuka puasa dan sahur berikan menu seimbang yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, mineral, serat, dan vitamin. Semua ini bisa didapat dari daging, telur, ikan, tempe, tahu, sayuran, buah-buahan, dan minuman.
Saat berbuka, sebaiknya tidak langsung mengonsumsi makanan berat, seperti nasi dan lauk pauknya. Karena setelah beristirahat selama beberapa jam, pencernaan perlu dipersiapkan sebelum mencerna makanan berat. Ibaratnya seperti mesin, harus "dipanaskan" dulu.
Mulailah dengan minum air putih saat berbuka puasa, lalu makanan lembut seperti buah pisang, selanjutnya makanan padat atau berat. Dengan begitu pergerakan atau kerja anggota saluran cerna, terutama jonjot-jonjot usus tidak terganggu. Hindari memberikan menu atau makanan yang merangsang seperti berasa pedas atau asam, terutama untuk anak-anak, karena dikhawatirkan bisa membuat perut menjadi kembung atau mulas.
Hal yang sama berlaku di saat makan sahur. Menurut dr Budi Purnomo, SpA(K) dari RS Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta, pola makan saat sahur, terutama pada anak-anak juga perlu diperhatikan. Hindari anak melakukan aji mumpung dan makan sebanyak-banyaknya dengan pikiran hendak menyingkirkan rasa lapar nanti.
Makan banyak di saat sahur justru akan menganggu kerja anggota saluran cerna. Perut jadi sakit, bahkan tidak menutup kemungkinan anak akan cepat merasa lapar di siang hari. Jadi, makan secukupnya asalkan asupan gizi tercukupi.
Tak kalah penting, perhatikan juga asupan cairan, karena cairan saat berpuasa mempunyai peran penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Itu makanya, saat berbuka puasa sebaiknya asupan cairan terlebih dahulu yang dikonsumsi. Begitu juga saat sahur. Intinya, asupan makanan dan cairan harus tercukupi dengan baik selama bulan puasa agar kesehatan terjaga, bahkan makin baik sesudahnya
Catatan pentingnya adalah, apa yang dimakan saat berbuka puasa atau sahur mengandung cukup nutrisi yang dibutuhkan sesuai aturan. Nah, agar tercukupi nutrisi yang dibutuhkan, saat berbuka puasa dan sahur berikan menu seimbang yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, mineral, serat, dan vitamin. Semua ini bisa didapat dari daging, telur, ikan, tempe, tahu, sayuran, buah-buahan, dan minuman.
Saat berbuka, sebaiknya tidak langsung mengonsumsi makanan berat, seperti nasi dan lauk pauknya. Karena setelah beristirahat selama beberapa jam, pencernaan perlu dipersiapkan sebelum mencerna makanan berat. Ibaratnya seperti mesin, harus "dipanaskan" dulu.
Mulailah dengan minum air putih saat berbuka puasa, lalu makanan lembut seperti buah pisang, selanjutnya makanan padat atau berat. Dengan begitu pergerakan atau kerja anggota saluran cerna, terutama jonjot-jonjot usus tidak terganggu. Hindari memberikan menu atau makanan yang merangsang seperti berasa pedas atau asam, terutama untuk anak-anak, karena dikhawatirkan bisa membuat perut menjadi kembung atau mulas.
Hal yang sama berlaku di saat makan sahur. Menurut dr Budi Purnomo, SpA(K) dari RS Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta, pola makan saat sahur, terutama pada anak-anak juga perlu diperhatikan. Hindari anak melakukan aji mumpung dan makan sebanyak-banyaknya dengan pikiran hendak menyingkirkan rasa lapar nanti.
Makan banyak di saat sahur justru akan menganggu kerja anggota saluran cerna. Perut jadi sakit, bahkan tidak menutup kemungkinan anak akan cepat merasa lapar di siang hari. Jadi, makan secukupnya asalkan asupan gizi tercukupi.
Tak kalah penting, perhatikan juga asupan cairan, karena cairan saat berpuasa mempunyai peran penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Itu makanya, saat berbuka puasa sebaiknya asupan cairan terlebih dahulu yang dikonsumsi. Begitu juga saat sahur. Intinya, asupan makanan dan cairan harus tercukupi dengan baik selama bulan puasa agar kesehatan terjaga, bahkan makin baik sesudahnya
Sumber : Kompas.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Makan Saat Sahur, Jangan berlebihan”
Posting Komentar