Jumat, 25 Oktober 2013
Kisah mengharukan pemulung jujur mau kembalikan dua potong baju
Do you like this story?
Kondisi serba kekurangan tak selalu membuat orang kehilangan kejujuran. Cerita pemulung tua yang jujur di Bandung ini mungkin bisa jadi pelajaran untuk semua orang.
Rabu (22/10) lalu Atta Verin, seorang warga Bandung, melintas di Jl Cicalengka Raya, Antapani, Kota Bandung. Dari atas motor, dia melihat seorang ibu tua bersendal jepit menggedor-gedor pagar satu rumah berpagar tinggi. Ada keresek putih besar di tangan kirinya.
"Waktu itu saya antar anak sekolah. Lalu beli telur dan berbelanja di minimarket. Setengah jam kemudian, saya lewat lagi. Ibu itu masih dalam posisi yang sama, bawa keresek putih dan menggedor-gedor pagar," kata Atta Verin saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (25/10).
Verin memutuskan turun dan menghampiri wanita tua yang ternyata pemulung itu. Verin bertanya kenapa ibu itu menggedor-gedor pagar rumah, dan apakah butuh bantuan. Pemulung itu menjawab dalam bahasa Sunda sambil menunjukkan plastik putih di tangannya.
"Keresek ini berisi dua potong baju bagus baru beli masih ada bandrolnya dan kereseknya masih di-hekter. Saya pemulung, tuh gerobak saya. Keresek ini ada di tempat sampah rumah ini, tapi saya tidak bisa mengambilnya. Yang punya rumah ini pasti sudah salah membuang keresek ini. Mungkin dikira sampah, padahal ini baju baru!" kata Verin menirukan ucapan pemulung itu.
Verin terharu. Lalu membantunya menggedor-gedor pagar rumah itu. Tapi setelah 5 menit tak ada yang membukakan pintu. Tidak ada orang di rumah itu.
"Lemparkan saja kereseknya di dalam halamannya, usul saya. Tapi dia bilang jangan, nanti ada yang ngambil! Kasihan yang punya-nya, ini baju baru banget, Neng!" kata Pembina Pramuka yang baru mendapatkan Messengers of Peace Heroes Award di Arab Saudi ini.
Verin berkenalan dengan pemulung tersebut. Dia mengaku bernama Nengsih. Tetapi lebih dikenal sebagai Ecih Keresek. Sayangnya Verin tidak membawa HP berkamera. Dia tak sempat mengabadikan wajah pemulung jujur ini.
"Akhirnya keresek (tas plastik) berisi baju itu kami titipkan ke satpam di ujung jalan," kata dia.
Verin mengunggah cerita itu di jejaring sosial miliknya. Kisah ini mendapat puluhan komentar dan dibagikan oleh teman-temannya. "Saya sangat terharu, jarang sekali ada orang sejujur itu," katanya.
Rabu (22/10) lalu Atta Verin, seorang warga Bandung, melintas di Jl Cicalengka Raya, Antapani, Kota Bandung. Dari atas motor, dia melihat seorang ibu tua bersendal jepit menggedor-gedor pagar satu rumah berpagar tinggi. Ada keresek putih besar di tangan kirinya.
"Waktu itu saya antar anak sekolah. Lalu beli telur dan berbelanja di minimarket. Setengah jam kemudian, saya lewat lagi. Ibu itu masih dalam posisi yang sama, bawa keresek putih dan menggedor-gedor pagar," kata Atta Verin saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (25/10).
Verin memutuskan turun dan menghampiri wanita tua yang ternyata pemulung itu. Verin bertanya kenapa ibu itu menggedor-gedor pagar rumah, dan apakah butuh bantuan. Pemulung itu menjawab dalam bahasa Sunda sambil menunjukkan plastik putih di tangannya.
"Keresek ini berisi dua potong baju bagus baru beli masih ada bandrolnya dan kereseknya masih di-hekter. Saya pemulung, tuh gerobak saya. Keresek ini ada di tempat sampah rumah ini, tapi saya tidak bisa mengambilnya. Yang punya rumah ini pasti sudah salah membuang keresek ini. Mungkin dikira sampah, padahal ini baju baru!" kata Verin menirukan ucapan pemulung itu.
Verin terharu. Lalu membantunya menggedor-gedor pagar rumah itu. Tapi setelah 5 menit tak ada yang membukakan pintu. Tidak ada orang di rumah itu.
"Lemparkan saja kereseknya di dalam halamannya, usul saya. Tapi dia bilang jangan, nanti ada yang ngambil! Kasihan yang punya-nya, ini baju baru banget, Neng!" kata Pembina Pramuka yang baru mendapatkan Messengers of Peace Heroes Award di Arab Saudi ini.
Verin berkenalan dengan pemulung tersebut. Dia mengaku bernama Nengsih. Tetapi lebih dikenal sebagai Ecih Keresek. Sayangnya Verin tidak membawa HP berkamera. Dia tak sempat mengabadikan wajah pemulung jujur ini.
"Akhirnya keresek (tas plastik) berisi baju itu kami titipkan ke satpam di ujung jalan," kata dia.
Verin mengunggah cerita itu di jejaring sosial miliknya. Kisah ini mendapat puluhan komentar dan dibagikan oleh teman-temannya. "Saya sangat terharu, jarang sekali ada orang sejujur itu," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Kisah mengharukan pemulung jujur mau kembalikan dua potong baju”
Posting Komentar