Kamis, 30 Januari 2014
Mahasiswa IBI Darmajaya Ciptakan Alat Antrian Bank
Do you like this story?
BANDAR LAMPUNG – Bermula dari hoby mengutak-atik komputer dan
perangkat elektronika, Ranggasena Tranggana, mahasiswa Informatics And
Business Institute (IBI) Darmajaya kini berhasil menciptakan software
dan hardware antrian bank yang dapat dioperasikan lebih mudah dan
praktis dibandingkan alat antrian bank pada umumnya. Perangkatnya yang
sederhana, alat ciptaan Rangga ini juga jauh lebih terjangkau dengan
harga pasaran hanya Rp.2.500.000 per unit.
Rangga, demikian sapaan akrabnya, menjelaskan terciptanya software dan hardware antrian bank bermula dari perhatiannya terhadap perangkat antrian bank yang dia nilai tidak praktis dan cenderung beresiko. Ini karena alat antrian di bank pada umumnya masih terintegrasi dengan seluruh system yang ada.
“Jika kita perhatikan, kenapa alat antrian di bank berukuran cukup besar karena dibawahnya terdapat komputer yang terkoneksi dengan semua system pengoperasian di bank tersebut. Nah jika alat antrian mengalami gangguan, otomatis server yang lainnya juga akan terganggu. Itu kenapa saya sebut tidak praktis dan beresiko” jelas Rangga yang mengambil jurusan Sistem Komputer di IBI Darmajaya ini.
Dia menambahkan, berbeda dengan alat antrian bank konvensional, alat ciptaannya dibuat terpisah tanpa memerlukan koneksi pada server lain. Dengan ini pengoperasian antrian bank cukup menggunakan satu komputer, sehingga tidak akan mengganggu proses dan sistem lainnya yang ada di bank tersebut. “Untuk pengoperasiannya, kami menggunakan mikrokontoler arduino uno, dapat digunakan 4-6 teller dan 4-6 costumer servis”katanya.
Selama proses pembuatan alat antrian bank ini, diakui Rangga, dia mendapat pendampingan dan pengarahan dari dosennya yakni Dodi Yudo Setyawan, S.Si., M.Ti., Setelah dua bulan, dia akhirnya berhasil merampungkan karyanya untuk kemudian di uji cobakan. Tak hanya sekedar menciptakan, Rangga juga berupaya mengenalkan karyanya ke khalayak umum. Promosi dilakukan melalui media penjualan online, web dan menjalin kerjasama-kerjasama dengan relasi yang ia kenal.
“Sejauh ini produksi yang dilakukan baru sebatas menerima pesanan, belum diproduksi secara missal karena memang butuh proses. Namun kedepan mudah-mudahan alat ini bisa dipasarkan lebih luas lagi. Memang ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, namun saya optimis alat ini bisa diterima dipasaran” ujar Rangga yang bercita-cita memiliki perusahaan hardware ini.
Prestasinya Ranggasena dibidang IT ini mendapatkan apresiasi dari Wakil Ketua Bidang Akademik dan Riset IBI Darmajaya, Drs. Envermy Vem,. M.Sc. Menurutnya selama ini IBI Darmajaya mendukung proses kreativitas mahasiswa untuk lebih optimal sesuai dengan skill dan bakat mahasiswa.
“Dalam mengembangkan penelitian di kalangan mahasiswa, kami juga sudah menyiapkan dosen-dosen yang berkompeten dibidangnya untuk mendampingi mereka. Dan sudah banyak hasil penelitian baik dalam bentuk produk dan riset, yang dihasilkan mahasiswa. Nantinya karya tersebut bisa menjadi data base kami yang dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi mahasiswa lainnya” kata dia.(*)
Rangga, demikian sapaan akrabnya, menjelaskan terciptanya software dan hardware antrian bank bermula dari perhatiannya terhadap perangkat antrian bank yang dia nilai tidak praktis dan cenderung beresiko. Ini karena alat antrian di bank pada umumnya masih terintegrasi dengan seluruh system yang ada.
“Jika kita perhatikan, kenapa alat antrian di bank berukuran cukup besar karena dibawahnya terdapat komputer yang terkoneksi dengan semua system pengoperasian di bank tersebut. Nah jika alat antrian mengalami gangguan, otomatis server yang lainnya juga akan terganggu. Itu kenapa saya sebut tidak praktis dan beresiko” jelas Rangga yang mengambil jurusan Sistem Komputer di IBI Darmajaya ini.
Dia menambahkan, berbeda dengan alat antrian bank konvensional, alat ciptaannya dibuat terpisah tanpa memerlukan koneksi pada server lain. Dengan ini pengoperasian antrian bank cukup menggunakan satu komputer, sehingga tidak akan mengganggu proses dan sistem lainnya yang ada di bank tersebut. “Untuk pengoperasiannya, kami menggunakan mikrokontoler arduino uno, dapat digunakan 4-6 teller dan 4-6 costumer servis”katanya.
Selama proses pembuatan alat antrian bank ini, diakui Rangga, dia mendapat pendampingan dan pengarahan dari dosennya yakni Dodi Yudo Setyawan, S.Si., M.Ti., Setelah dua bulan, dia akhirnya berhasil merampungkan karyanya untuk kemudian di uji cobakan. Tak hanya sekedar menciptakan, Rangga juga berupaya mengenalkan karyanya ke khalayak umum. Promosi dilakukan melalui media penjualan online, web dan menjalin kerjasama-kerjasama dengan relasi yang ia kenal.
“Sejauh ini produksi yang dilakukan baru sebatas menerima pesanan, belum diproduksi secara missal karena memang butuh proses. Namun kedepan mudah-mudahan alat ini bisa dipasarkan lebih luas lagi. Memang ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, namun saya optimis alat ini bisa diterima dipasaran” ujar Rangga yang bercita-cita memiliki perusahaan hardware ini.
Prestasinya Ranggasena dibidang IT ini mendapatkan apresiasi dari Wakil Ketua Bidang Akademik dan Riset IBI Darmajaya, Drs. Envermy Vem,. M.Sc. Menurutnya selama ini IBI Darmajaya mendukung proses kreativitas mahasiswa untuk lebih optimal sesuai dengan skill dan bakat mahasiswa.
“Dalam mengembangkan penelitian di kalangan mahasiswa, kami juga sudah menyiapkan dosen-dosen yang berkompeten dibidangnya untuk mendampingi mereka. Dan sudah banyak hasil penelitian baik dalam bentuk produk dan riset, yang dihasilkan mahasiswa. Nantinya karya tersebut bisa menjadi data base kami yang dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi mahasiswa lainnya” kata dia.(*)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Mahasiswa IBI Darmajaya Ciptakan Alat Antrian Bank”
Posting Komentar