Tanpa Alas Kaki, Jokowi Nyemplung ke Banjir

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk kesekian kalinya menyambangi pengungsi banjir di Jakarta, Selasa, 21 Januari 2014. Di tengah hujan yang mengguyur Ibu Kota, mantan Wali Kota Solo ini menyambangi korban banjir di belakang Rumah Sakit Umum Daerah Budi Asih.


Mengenakan baju yang biasa dia gunakan blusukan, kemeja putih lengan panjang dipadu celana hitam, Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, mampir ke RSUD untuk menemui korban banjir. Setelah berbincang dengan beberapa pengungsi di rumah sakit, ia berjalan kaki ke Jalan Taman Harapan, sekitar pukul 14.30.

Permukiman padat penduduk yang dituju Jokowi berjarak sekitar 50 meter dari rumah sakit. Dari pantauan Tempo, letak rumah di sana berdempetan dengan bantaran Kali Ciliwung. Dan ketika Jokowi tiba, banjir setinggi 40 sentimeter. (Baca juga: Jokowi: Kalau Ada Apa-apa Saya Kena Dulu).

Ingin melihat aliran arus Kali Ciliwung yang berada di belakang rumah warga, Jokowi pun masuk ke gang sempit. Tiba di RT 15 RW 03, ia berhenti dan bertanya kepada wartawan yang sudah masuk ke air. "Dalem yah?" Beberapa wartawan mengiyakan. Kemudian dia balik kanan menuju sebuah rumah.

Di sana, Jokowi melepas sepatu kulit yang biasa digunakan untuk blusukan. Tanpa bicara apa-apa, dia langsung menyemplung ke air dan bergabung dengan beberapa wartawan yang sudah masuk jauh ke gang. Dua orang ajudan mengikutinya.

Jokowi sama sekali tidak mengenakan alas kaki alias nyeker, dalam bahasa Jawa. Dia berjalan santai tanpa khawatir menginjak benda asing. Wartawan dan ajudan hanya saling pandang.

Belum sampai Kali Ciliwung yang tinggal berjarak 7 meter, seorang warga berteriak, "Awas Pak Jokowi banjirnya sedada," ujarnya. Benar, seorang warga yang bermaksud mengantar ke kali juga terlihat beringsut-isut di dalam air banjir, tingginya sedada.

Jokowi pun urung melanjutkan. Dia berbelok ke sebuah rumah dan dari terasnya melongok ke halaman belakang yang langsung menghadap kali. "Arusnya kenceng sekali," ujar Jokowi berkomentar.

Menurut Jokowi, rumah-rumah seperti ini jelas melanggar peruntukan. Sebab, berdiri di bantaran kali yang harusnya steril.