Kamis, 27 Februari 2014
Wow.. Keyboard Aksara Bali – Wah bagus dan langka..itulah kata-kata yang
keluar dari benak saya ketika melihat Demo Tamiang (balinese Keyboard
dan Word Processor yang akan dilaunching sore ini (Kamis, 27 Februari
2014) di Gedung Ardha Candra, Art Center. Dari sumber yang saya kutip
Keyboard Aksara bali ini Tamiang Ed adalah sebuah perangkat lunak pemrosesan dokumen, yang digunakan untuk membuat dan menyusun dokumen dalam Aksara Bali.
Senin, 24 Februari 2014
Setelah berpenampilan bak penyihir gelap di acara Grammy Awards lalu saat melagukan single Dark Horse. Kini, Katy Perry kembali membuat kehebohan dengan klip dari single tersebut.
Diberitakan Fuse.tv, para pengguna Twitter sedang melakukan petisi untuk memboikot klip Dark Horse. Melalui situs Change.org, mereka telah mengumpulkan 15 ribu tanda tangan.
Skenario Babak Perdelapan Final hingga Final Piala Dunia 2014- Sebagian mata masyarakat dunia akan tertuju ke Brazil sebagai Tuan rumah penyelenggara PIALA DUNIA 2014 kira-kira masing sudah punya team kebanggan kan, ayo siapa team kebanggan kalian yang akan masuk final Piala Dunia 2014 . Proses undian grup Piala Dunia 2014 telah dilakukan di Costa Do
Sauipe, Bahia, Brasil, Jumat (6/12/2013). FIFA pun telah merilis jadwal lengkap, yang mana ada 64 pertandingan yang akan berlangsung dari 12 Juni hingga 13 Juli 2014.
Kamis, 30 Januari 2014
Ketua Lembaga Penelitian Universitas Lampung (Lemlit Unila) Dr.Eng.
Admi Syarif memproyeksikan dana riset Unila tahun ini mencapai Rp10
miliar. Anggaran tersebut bersumber dari hibah penelitian terpusat
maupun terdesentralisasi.
Perkiraan tersebut menurut Admi berdasarkan jumlah proposal
penelitian dosen Unila yang disetujui Direktorat Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat (DP2M) Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
(Dikti) tahun ini. Jumlahnya mencapai 31 proposal penelitian, di mana
setiap judulnya diperkirakan memperoleh dana maksimal Rp200 juta.
Sehingga, jika ditotal jumlahnya mencapai Rp6,2 miliar.
“Dana desentraliasi penelitian kita tahun ini memang turun menjadi
Rp2,5 miliar. Ini disebabkan dana BOPTN Unila tahun ini hanya sebesar
Rp14,5 miliar. Namun, penelitian terpusat kita di DP2M Dikti mampu
menembus 31 judul penelitian dengan kisaran anggaran Rp6,2 miliar,”
ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya kemarin, Rabu (29/1).
Dirinya berkeyakinan, jumlah dana penelitian terpusat Unila masih
dapat bertambah mengingat saat ini terdapat beberapa judul penelitian
masih dalam proses penilaian. Potensi dana penelitian yang mungkin masih
bisa diraih mencapai Rp2 miliar. Dengan demikian, jika seluruh dana
riset tersebut dikumulatifkan akan melampau angka nominal Rp10 miliar.
Sebagai perbandingan, Admi menambahkan, dana penelitian Unila tahun
lalu berkisar Rp8,7 miliar. Jumlah ini terdiri dari dana Bantuan
Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) plus dana
desentralisasi penelitian yang mencapai Rp5 miliar, juga hibah
penelitian strategis nasional (stranas) Rp1,8 miliar. Ada pula dana
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI) yang mencapai Rp1,4 miliar, hibah kompetensi Rp675 juta, kerja
sama luar negeri Rp155 juta, unggulan strategi nasional Rp1,1 miliar.
Jika semuanya dikumulatifkan mencapai Rp8,7 miliar lebih. Admi
menjelaskan, anggaran penelitian Unila tahun ini masih mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya. Dengan melihat kemampuan dosen Unila
menyerap dana riset terpusat selama dua tahun terakhir, dapat dikatakan
pula mutu penelitian Unila cukup berkualitas. “Buktinya proposal riset
Unila mampu bersaing jika diadu dengan proposal peneliti-peneliti lain
di luar Unila,” pungkasnya.[] Inay
Bandarlampung--Gubernur Lampung Sjachroedin ZP mendesak pemerintah
pusat, untuk segera memperbaiki Jembatan Terbanggi Besar, Lampung tengah
yang putus. Akibat putusnya jembatan itu mengakibatkan jalan negara ini
tak bisa dilalui kendaraan.
Gubernur Lampung Sjachroedin ZP
mengatakan, seharusnya pemerintah pusat bisa lebih paham mengenai
insfrastruktur yang ada di Provinsi Lampung khususnya dalam insfratuktur
jalan. Lampung adalah gerbang Sumatera, jadi mengenai jalan dan
jembatan seharusnya diprioritaskan
"Aneh, masa baja yang
begitu kuat bisa cepat rusak. Seharusnya dengan kejadian itu pusat bisa
lebih paham bahwa kendaraan yang melintas di Lampung membawa kapasitas
yang banyak sehingga baik badan jalan dan jembatan tidak bisa
menopangnyna," ucap gubernur Lampung setelah menghadiri acara wisuda di
Malahayati, Bandarlampung, Rabu (29-1).
"Selama ini pusat
hanya menyalahkan Lampung, yang tidak bisa merawat jalan. Sebenarnya
bukan tidak bisa merawat tetapi karena banyaknya kendaraan yang melintas
dan membawa muatan yang berlebihan mengakibatkan baik badan jalan dan
jembatan cepat rusak," jelasnya.
Sebelumnya Wakil Ketua
Komisi IV DPRD Provinsi Lampung Drs. H. Musa Zainuddin mengatakan,
terputusnya jembatan Terbanggi Besar itu, maka DPRD meminta agar Bina
Marga untuk melakukan langkah perbaikan. "Diharapkan perbaikan bisa
dipercepat sehingga, jalan bisa kembali dilalui,&rdquo pintanya.
Menurutnya, mengingat jalur jalan tersebut menjadi tulang punggung
transportasi, yang menopang kelancaran perekonomian di Sumatera. Jika
tidak segera diatasi dikhawatirkan akan berdampak pada masyarakat dan
membuat tersendat distribusi pangan dari Sumatera ke Jawa atau
sebaliknya. (R-3)
Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi mengingatkan Dinas
Pendidikan di empat kabupaten untuk tidak mempermainkan dana sertifikasi
guru.
Hal itu diungkapkan Ketua Komisi V DPRD Lampung Yandri Nazir terkait
adanya indikasi penyelewengan dana sertifikasi guru yang kini sedang
diidentifikasi Kejaksaan Tinggi Lampung.
Meskipun Komisi V
mengetahui ada dugaan penyelewengan keuangan negara melalui pemberitaan
media massa, menurut dia, Komisi V tidak berwenang mengambil
langkah-langkah seperti memanggil dinas yang bersangkutan.
Komisi
V hanya bisa mengimbau agar dana sertifikasi tidak dipermainkan. "Kami
mendukung langkah Kejati menindaklanjuti kasus ini," kata Yandri, ketika
ditemui wartawan di ruang Komisi V DPRD Lampung, Kamis (03/10/2013).
Yandri
mengakui kewenangan Komisi V hanya sebatas pengawasan seperti yang
diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Sertifikasi
Guru. Menurut dia, dalam kasus dana sertifikasi untuk guru di empat
kabupaten ini, diperkirakan negara dirugikan sekitar Rp20 miliar lebih.
Berdasarkan
data yang ada, setiap triwulan 2013 dana tunjangan sertifikasi guru
yang dicairkan untuk sekitar 80 ribu guru di Lampung mencapai sekitar
Rp40 miliar.
DPRD Provinsi melihat fungsi sertifikasi guru
merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap guru agar lebih sejahtera
dan meningkatkan kompetensinya. Guru diharapkan bisa melakukan
pengabdiannya secara profesional berbasis dedikasi sehingga para murid
memperoleh ilmu yang bermanfaat.
Yandri menambahkan apa pun
langkah untuk menegakkan supermasi hukum harus diteruskan. Jika perlu
Kejati mengekspos siapa saja oknum dan apa motifnya untuk pencegahan
agar hal ini tidak terulang.
Dia menilai penyelewengan itu pekerjaan
oknum, bisa dari pihak DPRD, Disdik, maupun sekolah di empat kabupaten
tersebut. Bila mengacu pelaksanaan di daerah lain yang lancar, ini
menandakan ada yang salah dalam pelaksanaan sistem.
“Kami hanya
bisa mengarahkan Disdik Provinsi agar banyak berkoordinasi dengan
menekankan persoalan ini. Kami akan pertanyakan tapi tidak secara khusus
karena bukan wewenang kami. Tapi saya yakin Disdik Provinsi telah
membaca, mengamati, dan mencoba mencari pemecahan masalah ini dengan
lebih mengintensifkan koordinasi dan rekonsiliasi supaya tidak terjadi
lagi,” ujar Yandri. (tim)
Rapat Paripurna DPRD Provinsi Lampung, Rabu (9/10/2013), mengesahkan
Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perlindungan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (PLPPB) menjadi Peraturan Daerah (Perda).
Dapat rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Lampung H. Nurhasanah dan
dihadiri Wakil Gubernur Joko Umar Said, Ketua Pansus Raperda PLPPB Ahmad
Nyerupa menyebutkan tujuh poin rekomendasi pansus terkait masalah
tersebut.
Nyerupa menyebutkan, untuk memudahkan penetapan luas lahan
pertanian pangan berkelanjutan, maka direkomendasikan agar pengertian
lahan pertanian pangan yang dimaksud dalam raperda itu adalah lahan
sawah atau lahan untuk tanaman padi.
Kemudian lahan yang harus
dipertahankan di Lampung ditetapkan seluas 327.835 Ha. Penetapan luas
lahannya terlebih dahulu akan dikoordinasikan dengan kabupaten/kota.
“Luas lahan itu nanti wajib dituangkan dalam peta geospacial dan
dilengkapi dengan rincian penetapan luasan per kecamatan yang menjadi
tanggung jawab kabupaten/ kota,” terang Nyerupa yang sekaligus juga juru
bicara Pansus Raperda PLPPB.
Untuk menjaga dan mempertahankan
lahan pertanian berkelanjutan tersebut, kata Nyerupa, di dalam raperda
ditetapkan akan dilakukan evaluasi luas lahan paling sedikit satu kali
dalam lima tahun.
“Untuk mempertahankan lahan pertanian agar
menjadi lahan abadi, perlu juga dilakukan pengembangan infrastruktur
pertanian antara lain dengan merevitalisasi jaringan irigasi, baik
memelihara yang sudah ada atau penambahan. Jaringan irigasi yang ada
saat ini di seluruh Provinsi Lampung untuk jaringan primer sepanjang
859,444 km dan irigasi sekunder sepanjang 1.139,902 km,” paparnya.
Menurut
Nyerupa, dengan lahirnya Perda PLPPB diharapkan dapat melindungi luas
lahan pertanian agar tidak semakin menyusut. Selain itu, ada jaminan
dari pemerintah baik kabupaten/ kota untuk melindungi petani, kelompok
tani, koperasi tani dan asosiasi petani.
Tidak kalah penting
adalah adanya jaminan harga komoditi yang menguntungkan petani,
penyediaan sarana dan prasarana produksi, pemasaran hasil pertanian
pokok, pengutamaan hasil pertanian lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan
daerah dan mendukung pangan nasional, ujarnya.
“Lalu ada
pemberian kompensasi akibat gagal panen serta diberikan asuransi
pertanian,” tegas Nyerupa. Selain memberikan perlindungan kepada para
petani, kelompok tani, koperasi petani dan asosiasi petani, menurut dia,
pemerintah juga wajib melakukan pemberdayaan petani dengan melakukan
langkah-langkah penguatan lembaga petani, penyuluhan dan pelatihan,
pemberian fasilitas sumber permodalan, memberikan bantuan kredit
kepemilikan lahan pertanian, pembentukan bank petani dan sebagainya.
(tim)