Pages

Rabu, 31 Oktober 2012

Prosesi Kremasi Korban Bentrok di Lampung Selatan Diwarnai Suasana Haru

detik.com - Jakarta - Suasana haru terlihat di krematorium Lempasing, Yayasan Bodhisattva, Pesiwaran, Lampung. Sembilan peti jenazah yang memuat jasad korban bentrokan warga itu diletakkan berderet di depan tungku pembakaran menunggu dikremasi.

Keluarga yang datang meneteskan air mata saat satu persatu peti dimasukkan ke tungku. Sementara sebagian kerabat lainnya membacakan doa-doa dalam prosesi kremasi tersebut. Sebagian pria di sisi kanan baris tamu dan kerabat yang hadir memainkan Gamelan Bali sebagai salah satu bentuk tradisi pelepasan jenazah.

Prosesi kremasi itu diperkirakan memakan waktu 10 jam. Salah seorang tokoh Balinuraga, Jero Gede Bawati (59), menerangkan prosesi penghanyutan abu jenazah akan dilakukan malam hari, sekitar pukul 21.00 WIB.

"Tidak harus menunggu pagi, penghanyutan bisa dilakukan malam hari," kata Jero kepada detikcom saat ditemui di lokasi, Kamis (1/11/2012)

Ada tiga tahapan yang dilalui dalam prosesi kremasi, yaitu pengesengan atau pembakaran jenazah, pengabuan, dan penghanyutan. Seluruh tahapan itu bertujuan mengembalikan badan ke tujuan asalnya.

"Asal dari bumi ke bumi, udara ke udara, tanah ke tanah, air ke air, api ke api, rohnya disucikan," terang Jero.

Untuk proses penghanyutan dilakukan di Teluk Betung yang berlokasi sekitar 100 meter dari Krematorium Lempasing.

Sebelumnya, tim Dokpol Polda Lampung berhasil mengidentifikasi 9 jasad korban tewas dalam bentrokan antar warga di Desa Bali Nuraga, Kalianda, Lampung Selatan. Mereka yang menjadi korban rata-rata berusia 40-60 tahunan.

0 Responses to “Prosesi Kremasi Korban Bentrok di Lampung Selatan Diwarnai Suasana Haru”

Posting Komentar

Blogger news

All Rights Reserved Made Sumitre | Blogger Template by Bloggermint