Siapakah penyebar foto setengah bugil si seksi Novi?

merdeka.com - Dalam tempo singkat, foto-foto setengah bugil Novi Amalia beredar luas. Belum diketahui siapa yang memotret, lalu menyebarkannya. Pengacara Novi mengancam akan mengadu ke Komnas HAM, dan meminta aparat kepolisian bertanggung jawab.

Setidaknya ada tiga frame foto Novi yang beredar luas di masyarakat. Foto itu diambil tidak lama setelah Novi diamankan ke Polsek Metro Tamansari. Semua foto memperlihatkan Novi hanya menggunakan bra, dan tangannya diborgol. Paling parah adalah foto Novi yang nyaris memperlihatkan kemaluannya.

"Pemilik rumah (polisi) harus bertanggung jawab. Kalau memang itu polisi akan kita laporkan ke Provost. Bayangkan perlakuan orang yang harusnya mengamankan terhadap korban malah dibeginikan," ujarnya Cris Siwu, pengacara Novi.

Melihat kondisinya jelas foto diambil dalam posisi Novi tidak sadarkan diri. Model panas majalah pria dewasa itu positif mengkonsumsi ekstasi dan minuman keras. Bahkan Novi pun kaget saat diperlihatkan foto-foto itu. Novi, kata Chris, tak tahu kapan foto itu diambil.

"Saya sudah kasih lihat, dia kaget banget, dia bilang tidak sadar saat foto-foto itu diambil. Kalau memang pun foto itu nyata saya rasa Novi tidak sadar dalam melakukan itu," katanya.

Muncul dugaan jika foto itu diambil anggota polisi saat Novi berada di Polsek Tamansari. Jika ini benar, sudah seharusnya pelaku ditindak tegas karena tidak bisa memberikan perlindungan. Namun polisi menolak untuk dipersalahkan.

"Waktu dibawa kan banyak orang, mungkin di situ banyak yang ambil kesempatan, apalagi pas di lokasi dia sudah pakai pakaian dalam," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto.

Rikwanto berjanji akan segera menelusuri siapa penyebar foto tersebut. Menurutnya, penyebar bisa dipidanakan melalui unit cyber crime. "Cyber crime akan menyelidiki siapa yang memasukan fotonya, dan itu bisa siapa saja," ujar Rikwanto.

Anggota Komisi III DPR Eva Kusuma Sundari juga mengecam beredarnya foto setengah bugil Novi akibat pengawasan terhadapnya oleh kepolisian amat lemah. "Bahkan sangat mungkin foto-foto tersebut diambil sendiri oleh para aparat kepolisian mengingat merekalah yang punya akses langsung terhadap tahanan tersebut," kata Eva.

Dokter RS Polri Kramatjati sudah selesai pemeriksaan kejiwaan Novi Amalia. Hasil pemeriksaan menunjukkan jika Novi terganggu akibat bawaan psikis. Namun dokter sudah memperbolehkan wanita cantik ini dibawa lagi ke polsek.

"Jadi yang namanya gangguan kejiwaan ada dua karena dipicu zat adiktif atau memang bawaan psikis. Kalau Novi lebih ke psikis," ujar Kepala Instalasi Kejiwaan RS Polri Henny Riana.

"Hasilnya, kondisi saat ini sudah membaik bahkan dari segi penampilan Novi berbeda dari saat awal datang, hanya saja ada kemungkinan akan kejiwaannya akan labil lagi," ujar Henny.