Pages

Minggu, 28 Oktober 2012

Polisi Jaga Ketat Lokasi Bentrokan di Lampung Selatan

KALIANDA--MICOM: Kapolres Lampung Selatan AKBP Tatar Nugraha menyatakan bahwa pihak kepolisian masih menjaga ketat lokasi bentrokan antarwarga di sekitar Desa Sidoreno, Kecamatan Way Panji, untuk mengantisipasi kemungkinan bentrok susulan.

"Sebanyak lima kompi personel pengamanan gabungan masih berjaga di lokasi bentrokan untuk tindakan antisipasi," kata Tatar, di Desa Sidorejo, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan, Minggu (28/10).

Dia menyebutkan, aparat kepolisian yang masih terus berjaga itu terdiri personel pengendalian massa (Dalmas) dari Polres Lampung Selatan, Polda Lampung, dibantu personel TNI-AD dari Korem 043 Garuda Hitam, dan personel marinir TNI-AL Brigif-3 Piabung.

Mereka akan terus berjaga sampai situasi di lokasi bentrokan benar-benar kondusif, kata dia pula.

Ia kembali memastikan, akibat bentrokan antarwarga beberapa desa di Kecamatan Kalianda dengan warga Desa Sidoreno, Kecamatan Way Panji itu, sebanyak tiga orang tewas, empat luka berat, dan belasan rumah rusak.

"Warga yang tewas berasal dari tiga desa di Kecamatan Kalianda, saat mereka melakukan penyerangan ke Desa Sidoreno, Kecamatan Way Panji," ujar Tatar lagi.

Kapolres Lamsel itu merincikan identitas tiga warga Kalianda yang tewas tersebut adalah Yahya bin Abdulah, 45, warga Kelurahan Wayurang, Marhadan, 35, warga Gunungterang, dan Alwin, 35, warga Tajimalela.

Sedangkan korban yang mengalami luka adalah Ramli, Ipul, dan Mukmin yang saat ini dirawat di RSUD Kalianda, dan satu warga lainnya yang belum diketahui identitasnya dibawa ke RSU Abdul Moeloek Bandarlampung, dan semuanya semuanya mengalami luka berat," kata dia.

Menurut dia, sebagian korban tersebut ada yang terkena senjata api karena yang dibawa oleh warga Desa Sidoreno, Waypanji saat diserang oleh warga gabungan dari Kecamatan Kalianda.

Kapolres juga meluruskan informasi yang berkembang sebelumnya bahwa penyebab bentrokan dipicu kemarahan warga Desa Agom, Kecamatan Kalianda, menyusul peristiwa dua gadis warga desa ini yang sedang mengendarai sepeda motor dilaporkan telah diganggu sekelompok pemuda di Desa Sidoreno, Kecamatan Way Panji.

Padahal kejadian sebenarnya, ujar Tatar, warga Sidoreno justru hendak menolong kedua gadis itu yang mengalami kecelakaan, namun dianggap sebagai tindakan pelecehan seksual terhadap mereka.

"Ini hanya kesalahpahaman, karena namanya menolong pasti memegang badan gadis itu namun dianggap pelecehan seksual," ujar dia menjelaskan pemicu bentrokan tersebut.

Karena itu, dia mengharapkan, kedua belah pihak segera menyadari dan jangan terpancing emosi atas informasi yang belum jelas kebenarannya, sehingga mengakibatkan adanya bentrokan yang menimbulkan korban jiwa, korban luka, dan kerugian harta benda.

Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian pada Minggu petang, ribuan massa yang berdatangan ke Desa Sidoreno, Way Panji, sudah berhasil dihalau oleh pihak kepolisian dan aparat pengamanan gabungan itu. Namun sebagian mereka masih terlihat berkumpul di Desa Agom, pinggir Jalan Lintas Tengah Sumatera sehingga mengakibatkan kemacetan di jalan negara itu, dan arus kendaraan terpaksa dialihkan ke jalan alternatif yang ada. (Ant/OL-2)

0 Responses to “Polisi Jaga Ketat Lokasi Bentrokan di Lampung Selatan”

Posting Komentar

Blogger news

All Rights Reserved Made Sumitre | Blogger Template by Bloggermint