Pages

Senin, 15 Oktober 2012

Industri nasional kurang manfaatkan IT

Selama ini pelaku industri nasional kurang mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi (TI) dalam hal pengembangan produk serta upaya untuk mengakses pasar internasional. Padahal TI telah menjadi bagian penting pelaku global dalam beraktivitas.

Hal ini diungkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), M Chatib Basri, pada acara Unlocking Indonesia Digital Future di Jakarta, Senin (15/06). Menurutnya pelaku industri di Indonesia kurang menempatkan TI sebagai bagian penting dalam membangun pasar dan meningkatkan posisi Indonesia di mata dunia. Akibatnya, produk-produk industri dan ekspor yang dihasilkan kurang inovatif.

Padahal bila pelaku mampu mengoptimalkan pengguna TI dalam mengembangkan pasar maka produk mereka akan lebih optimal diterima pasar. Efeknya pada negara juga baik karena pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia bisa jauh lebih baik dari saat ini.

"Untuk pasar domestik saja, konsumen kelas menengah di Indonesia saat ini lebih memilih produk impor yang telah mengadopsi inovasi TI, ketimbang produk lokal berteknologi standar. Hal ini membuat daya saing produk lokal semakin menurun," paparnya.

Padahal potensi pasar menengah di Indonesia sangat besar. Konsumen kelas menengah di Indonesia diperkirakan sudah mencapai 45 hingga 60 juta orang. Sepuluh tahun lagi, jumlah pasar menengah Indonesia diperkirakan akan mencapai 135 juta. Kelas menengah adalah konsumen produk yang memiliki daya beli dan mempercepat pertumbuhan industri.

Sumber: Antara

0 Responses to “Industri nasional kurang manfaatkan IT”

Posting Komentar

Blogger news

All Rights Reserved Made Sumitre | Blogger Template by Bloggermint