KPK telusuri jejak Rudi Rubiandini di SKK Migas

Merdeka.com - Penyidik KPK hingga saat ini masih melakukan penggeledahan di Kantor SKK Migas Jakarta. Penyidik menelusuri jejak-jejak Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini yang ditangkap Selasa (13/8) malam lantaran menerima suap.

"Jadi tempat yang kita geledah itu adalah diduga oleh penyidik, tempat-tempat itu ada jejak jejak tersangka yang masih tersisa di sana," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi, di kantornya, Kamis (15/8).

Namun, saat ini, Johan mengaku belum mengetahui apa yang disita dari penyidik di dalam penggeledahan tersebut. Johan belum memastikan juga apakah ada keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.

Tetapi, lanjut Johan, jika dalam hasil penggeledahan ini ditemukan bukti baru yang merujuk pada dugaan keterlibatan pihak lain, KPK pasti akan mengusutnya. Termasuk keterlibatan pejabat di Ditjen Migas Kementerian ESDM.

"Itu tentu nanti tergantung dari apa yang kita temukan dalam proses pengembangan penyidikan. Kalau ada dari proses pengembangan informasi data, tentu akan kita kembangkan kemanapun. Termasuk dirjen migas. Siapapun jangan dibatasi oleh satu dua orang. Tetapi dasarnya adalah apakah ada bukti-bukti, dua alat bukti yang cukup yang kemudian bisa disimpulkan bahwa pihak lain ini terlibat," tegas Johan.

Sebelumnya, penyidik KPK telah melakukan penggeledahan di beberapa tempat yakni Di kantor Ditjen ESDM Jalan Medan Merdeka dan kantor Kernel Oil Pte Ltd di SCBD Jakarta.

Diduga, suap yang diterima Rudi berkaitan dengan kegiatan SKK Migas dalam hal trader. Penyidik menemukan barang bukti berupa uang sebesar USD 400.000, USD 90.000 dan SGD 127.000 di kediaman Rudi di Jalan Brawijaya VIII No 30, Jakarta Selatan.

Sementara itu, di rumah tersangka Ardi yang merupakan pelatih golf Rudi, penyidik menemukan barang bukti uang sebesar USD 200.000. Tim penyidik juga menyita motor gede bermerek BMW yang diduga hasil gratifikasi.

Rudi, Ardi dan Simon saat ini telah ditetapkan tersangka. Ketiganya telah ditahan di Rutan cabang KPK.