Rabu, 14 Agustus 2013
Michael Mann Tertarik Tarian Bali dan Ondel-Ondel
Do you like this story?
TEMPO.CO, Jakarta -Tidak cukup mengambil lokasi di Jakarta, film terbaru Michael Mann melibatkan banyak pihak. Film yang mengisahkan tentang pencurian dan cyber crime ini melibatkan 150 crew profesional dan 2000 penari untuk pembuatan film selama berlokasi di Indonesia.
Film yang dibintangi oleh Chris Hemsworth ini merupakan film pertama Michael Mann yang mengambil latar tempat di Indonesia. Kecintaan dan ketertarikannya pada banyak hal yang dimiliki Indonesia, membuat Mann menjatuhkan pilihan Jakarta jadi salah satu tempat untuk filmnya kali ini.
"kebudayaan kita unsur tarian Bali, musik, dan ada ondel-ondel juga. Sejauh ini unsur budaya Bali yang lebih kental karena orang di luar masih lebih mengenal Bali, tapi tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti kita bisa tunjukkan unsur kebudayaan yang lain," papar Mike Wiluan, Excecutive producer selama syuting di Indonesia.
Saat pemantauan ke lokasi syuting dilakukan, para pemain extras dan penari sedang mengikuti briefing dari pihak produksi. Semuanya terlihat tekun menyimak arahan apa saja yang harus mereka lakukan saat kegiatan syuting yang dimulai dari malam hingga pagi.
"Adegan ini akan menjadi salah satu adegan terakhir di film ini," sahut Mike Wiluan sambil menunjuk ke tempat para penari sedang duduk berjejer.
Menurut Mari Elka Pangestu, jika dilihat dari segi ekonomi, keterlibatan 150 expert dan 2000 penari lokal jelas memberikan dampak langsung pada pendapatan personal. Meskipun menurut Mike Wiluan, cost di Indonesia masih cukup rendah. "Di sini kerja dengan 2000 orang, banyak set, costnya tidak tinggi, tapi hal tersebut menjadi nilai tambah untuk syuting di Indonesia."
Film yang dibintangi oleh Chris Hemsworth ini merupakan film pertama Michael Mann yang mengambil latar tempat di Indonesia. Kecintaan dan ketertarikannya pada banyak hal yang dimiliki Indonesia, membuat Mann menjatuhkan pilihan Jakarta jadi salah satu tempat untuk filmnya kali ini.
"kebudayaan kita unsur tarian Bali, musik, dan ada ondel-ondel juga. Sejauh ini unsur budaya Bali yang lebih kental karena orang di luar masih lebih mengenal Bali, tapi tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti kita bisa tunjukkan unsur kebudayaan yang lain," papar Mike Wiluan, Excecutive producer selama syuting di Indonesia.
Saat pemantauan ke lokasi syuting dilakukan, para pemain extras dan penari sedang mengikuti briefing dari pihak produksi. Semuanya terlihat tekun menyimak arahan apa saja yang harus mereka lakukan saat kegiatan syuting yang dimulai dari malam hingga pagi.
"Adegan ini akan menjadi salah satu adegan terakhir di film ini," sahut Mike Wiluan sambil menunjuk ke tempat para penari sedang duduk berjejer.
Menurut Mari Elka Pangestu, jika dilihat dari segi ekonomi, keterlibatan 150 expert dan 2000 penari lokal jelas memberikan dampak langsung pada pendapatan personal. Meskipun menurut Mike Wiluan, cost di Indonesia masih cukup rendah. "Di sini kerja dengan 2000 orang, banyak set, costnya tidak tinggi, tapi hal tersebut menjadi nilai tambah untuk syuting di Indonesia."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Michael Mann Tertarik Tarian Bali dan Ondel-Ondel”
Posting Komentar