Sabtu, 17 November 2012
Mengamuk usai minum miras oplosan, Mahasiswa Undip tewas
Do you like this story?
merdeka.com - Diduga mabuk dan mengamuk setelah mengonsumsi minuman keras oplosan, mahasiswa jurusan Teknik Industri, Universitas Diponegoro, Fahmi Ramdhan, tewas akibat tertancap pecahan kaca di tempat kost rekan kuliahnya. Peristiwa itu terjadi di Jalan Jatimulyo 2A Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu (17/11) sekitar pukul 05.30 WIB.
Dari informasi berhasil dihimpun merdeka.com, kejadian berawal saat Fahmi berusia 21 tahun itu bersama dua teman kuliahnya, Faisal, dan pemilik kamar kost, Reza Akbar, berkumpul buat pesta miras. Mereka sudah membeli minuman beralkohol bermerek Magic Mushroom lewat Internet beberapa hari sebelumnya. Kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB dinihari, Fahmi dan Reza mengambil paket minuman berenergi dikenal dengan istilah 'jamur' di salah satu pangkalan mobil travel di Kota Semarang.
"Sekitar pukul 03.00 WIB saya dan Fahmi mengkonsumsi Mushroom dicampur minuman energi. Dosisnya tidak terlalu banyak. Lima paket dibagi dua. Belinya Rp 250 ribu melalui Internet," kata Reza saat dimintai keterangan di Mapolsek Tembalang, Semarang, Sabtu (17/11).
Kemudian sekitar pukul 05.00 WIB, dalam kondisi mabuk dan tidak bisa mengontrol diri akibat mengkonsumsi miras oplosan itu, Fahmi tiba-tiba mengamuk. Dalam kondisi tidak sadar, dia lalu memukuli dan menendang dua teman kuliahnya, Reza dan Faisal.
"Kami berdua berusaha menenangkan Fahmi. Sampai-sampai memukul dan menindihnya. Pertama kipas angin dibanting-banting. Tapi saya masih belum yakin itu benar atau enggak. Tapi setelah itu dispenser dibanting. Lalu dia menendang meja televisi sampai pecah," ujar Reza.
Usaha kedua temannya menenangkan tidak berhasil. Hal itu malah membuat Fahmi semakin membabi buta. Lantaran masih mabuk, Fahmi memukul kaca di kamar kost Reza dan mengakibatkan potongan kaca menancap di tangan kanannya. Meski terluka cukup parah dan darah mengucur deras dari tangannya, Fahmi tidak menampakkan rasa kesakitan di wajahnya.
"Dia malah mencabut kaca yang menancap di tangannya itu sambil tertawa dan masih menggenggam pecahan kaca. Dalam kondisi itu, saya dan Faisal ketakutan dan langsung lari keluar kamar. Saya langsung menggedor pintu kamar kos di depan dan masuk, tapi Fahmi malah semakin kesetanan dan mengejar Faisal sambil membawa pecahan kaca," lanjut Reza.
Saksi lainnya, Tito, yang juga teman kos Reza mengatakan, Fahmi mengejar Faisal sampai di depan rumah kos dan akhirnya jatuh lemas dan tidak sadarkan diri.
Pemilik kos yang mengetahui kejadian itu malah menyuruh Tito membeli bir buat menetralisir kadar alkohol miras oplosan ditenggak Fahmi dan Reza.
"Saya disuruh beli bir sama bapak kos. Saya juga akhirnya berupaya menghubungi polisi karena Fahmi sudah tergeletak di depan sekitar pukul 06.00 WIB," kata Tito.
Satu jam kemudian, sekitar pukul 07.00 WIB, polisi datang dan segera membawa Fahmi ke Rumah Sakit Banyumanik, Semarang, guna mendapatkan pertolongan pertama di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit.
Namun, diduga akibat kehabisan darah yang terus mengucur di lengannya, Fahmi dinyatakan meninggal sekitar pukul 09.00 WIB. Guna keperluan penyelidikan, jenazah Fahmi langsung dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Kariadi, Semarang, buat di visum dan autopsi.
Sampai saat ini, polisi masih meminta keterangan dari para penghuni rumah kost di tempat kejadian perkara. Polisi juga sudah membentangkan garis polisi di kamar kos Reza guna penyelidikan lebih lanjut.
Dari informasi berhasil dihimpun merdeka.com, kejadian berawal saat Fahmi berusia 21 tahun itu bersama dua teman kuliahnya, Faisal, dan pemilik kamar kost, Reza Akbar, berkumpul buat pesta miras. Mereka sudah membeli minuman beralkohol bermerek Magic Mushroom lewat Internet beberapa hari sebelumnya. Kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB dinihari, Fahmi dan Reza mengambil paket minuman berenergi dikenal dengan istilah 'jamur' di salah satu pangkalan mobil travel di Kota Semarang.
"Sekitar pukul 03.00 WIB saya dan Fahmi mengkonsumsi Mushroom dicampur minuman energi. Dosisnya tidak terlalu banyak. Lima paket dibagi dua. Belinya Rp 250 ribu melalui Internet," kata Reza saat dimintai keterangan di Mapolsek Tembalang, Semarang, Sabtu (17/11).
Kemudian sekitar pukul 05.00 WIB, dalam kondisi mabuk dan tidak bisa mengontrol diri akibat mengkonsumsi miras oplosan itu, Fahmi tiba-tiba mengamuk. Dalam kondisi tidak sadar, dia lalu memukuli dan menendang dua teman kuliahnya, Reza dan Faisal.
"Kami berdua berusaha menenangkan Fahmi. Sampai-sampai memukul dan menindihnya. Pertama kipas angin dibanting-banting. Tapi saya masih belum yakin itu benar atau enggak. Tapi setelah itu dispenser dibanting. Lalu dia menendang meja televisi sampai pecah," ujar Reza.
Usaha kedua temannya menenangkan tidak berhasil. Hal itu malah membuat Fahmi semakin membabi buta. Lantaran masih mabuk, Fahmi memukul kaca di kamar kost Reza dan mengakibatkan potongan kaca menancap di tangan kanannya. Meski terluka cukup parah dan darah mengucur deras dari tangannya, Fahmi tidak menampakkan rasa kesakitan di wajahnya.
"Dia malah mencabut kaca yang menancap di tangannya itu sambil tertawa dan masih menggenggam pecahan kaca. Dalam kondisi itu, saya dan Faisal ketakutan dan langsung lari keluar kamar. Saya langsung menggedor pintu kamar kos di depan dan masuk, tapi Fahmi malah semakin kesetanan dan mengejar Faisal sambil membawa pecahan kaca," lanjut Reza.
Saksi lainnya, Tito, yang juga teman kos Reza mengatakan, Fahmi mengejar Faisal sampai di depan rumah kos dan akhirnya jatuh lemas dan tidak sadarkan diri.
Pemilik kos yang mengetahui kejadian itu malah menyuruh Tito membeli bir buat menetralisir kadar alkohol miras oplosan ditenggak Fahmi dan Reza.
"Saya disuruh beli bir sama bapak kos. Saya juga akhirnya berupaya menghubungi polisi karena Fahmi sudah tergeletak di depan sekitar pukul 06.00 WIB," kata Tito.
Satu jam kemudian, sekitar pukul 07.00 WIB, polisi datang dan segera membawa Fahmi ke Rumah Sakit Banyumanik, Semarang, guna mendapatkan pertolongan pertama di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakit.
Namun, diduga akibat kehabisan darah yang terus mengucur di lengannya, Fahmi dinyatakan meninggal sekitar pukul 09.00 WIB. Guna keperluan penyelidikan, jenazah Fahmi langsung dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Kariadi, Semarang, buat di visum dan autopsi.
Sampai saat ini, polisi masih meminta keterangan dari para penghuni rumah kost di tempat kejadian perkara. Polisi juga sudah membentangkan garis polisi di kamar kos Reza guna penyelidikan lebih lanjut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Mengamuk usai minum miras oplosan, Mahasiswa Undip tewas”
Posting Komentar