Minggu, 04 November 2012
Warga Bali di Lampung Selatan Minta Maaf
Do you like this story?
LAMPUNG, KOMPAS.com - Masyarakat Lampung Selatan asal Bali membacakan permintaan maaf dalam acara perdamaian yang digelar di Balai Keratun, Minggu (4/11/2012). Pernyataan permintaan maaf ini dibacakan oleh Nyoman Sudarsono, warga Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan.
Inilah poin permintaan maaf yang dibacakan Nyoman:
1. Dari lubuk hati paling dalam kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada suku Lampung yang ada di Lampung Selatan atau yang berada di luar Lampung Selatan.
2. Kami berjanji tidak akan lagi mengulangi ucapan, tindakan yang bisa menimbulkan perpecahan atau perselisihan.
3. Apabila ada perbuatan, tindakan, ucapan suku Bali yang mengakibatkan perselisihan akan dijatuhkan sanksi adat berupa pengusiran dari tempat tinggal kami. Pihak yang dirugikan akan diselesaikan secara musyawarah.
4. Bersedia hidup berdampingan dengan suku lain di manapun.
Seperti yang diberitakan, bentrok yang terjadi antara warga asli Lampung di Desa Agom, Kecamatan Kalianda, dan beberapa desa sekitarnya, serta warga keturunan Bali di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, awalnya dipicu oleh adanya kecelakaan lalu lintas. Dua remaja dari Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor dikabarkan diganggu oleh pemuda Desa Balinuraga sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka. Keduanya ditolong saat terjatuh. Namun, informasi yang beredar di masyarakat, kedua wanita tersebut mengalami pelecehan seksual.
Bentrok terjadi sejak Sabtu (27/10/2012) malam dan berlanjut hingga Senin (29/10/2012). Sebanyak 12 orang meninggal dunia dan beberapa rumah warga Desa Balinuraga habis terbakar. Konflik horizontal serupa diharapkan tidak kembali terjadi di Lampung Selatan, ataupun daerah lainnya.
http://regional.kompas.com/read/2012/11/04/19050322/Warga.Bali.di.Lampung.Selatan.Minta.Maaf
Inilah poin permintaan maaf yang dibacakan Nyoman:
1. Dari lubuk hati paling dalam kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada suku Lampung yang ada di Lampung Selatan atau yang berada di luar Lampung Selatan.
2. Kami berjanji tidak akan lagi mengulangi ucapan, tindakan yang bisa menimbulkan perpecahan atau perselisihan.
3. Apabila ada perbuatan, tindakan, ucapan suku Bali yang mengakibatkan perselisihan akan dijatuhkan sanksi adat berupa pengusiran dari tempat tinggal kami. Pihak yang dirugikan akan diselesaikan secara musyawarah.
4. Bersedia hidup berdampingan dengan suku lain di manapun.
Seperti yang diberitakan, bentrok yang terjadi antara warga asli Lampung di Desa Agom, Kecamatan Kalianda, dan beberapa desa sekitarnya, serta warga keturunan Bali di Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, awalnya dipicu oleh adanya kecelakaan lalu lintas. Dua remaja dari Desa Agom yang sedang mengendarai sepeda motor dikabarkan diganggu oleh pemuda Desa Balinuraga sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka. Keduanya ditolong saat terjatuh. Namun, informasi yang beredar di masyarakat, kedua wanita tersebut mengalami pelecehan seksual.
Bentrok terjadi sejak Sabtu (27/10/2012) malam dan berlanjut hingga Senin (29/10/2012). Sebanyak 12 orang meninggal dunia dan beberapa rumah warga Desa Balinuraga habis terbakar. Konflik horizontal serupa diharapkan tidak kembali terjadi di Lampung Selatan, ataupun daerah lainnya.
http://regional.kompas.com/read/2012/11/04/19050322/Warga.Bali.di.Lampung.Selatan.Minta.Maaf
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Warga Bali di Lampung Selatan Minta Maaf”
Posting Komentar