Kamis, 25 Oktober 2012
Siswi SMK Ponorogo melahirkan di kamar mandi sekolah
Do you like this story?
merdeka.com - Kasus siswi hamil di luar nikah, masih saja terjadi. Seorang siswi SMK di Ponorogo dikabarkan melahirkan di dalam kamar mandi sekolah. Dinas Pendidikan Jawa Timur pun langsung melakukan klarifikasi.
"Atas kejadian ini, kami masih melakukan koordinasi dengan sekolah yang bersangkutan. Jelas kami sangat menyayangkan kejadian seperti ini," terang Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Harun, Kamis (25/10).
Kasus siswi melahirkan di sekolah, menurut Harun, menjadi preseden buruk bagi lembaga pendidikan. "Yang paling berat adalah sanksi moral yang diberikan masyarakat kepada sekolah. Pastinya, akan menjadi stigma negatif," sesal dia.
Sikap guru pengawas di sekolah tersebut juga patut dipertanyakan. "Masak sih sudah hamil sembilan bulan kok sampai tidak tahu," kata Harun bertanya.
Agar kejadian ini tidak terulang atau merembet kepada sekolah lain, Harun meminta seluruh sekolah untuk melakukan kerjasama dengan seluruh elemen sekolah. seperti, Komite Sekolah, orang tua siswa dan guru.
"Semua sekolah baik di Jawa Timur atau nasional, memiliki norma dan etika pendidikan. Jika norma-norma itu dilakukan, maka tidak akan terjadi kejadian seperti itu," tegas Harun.
Sekolah bukan hanya menjadi tempat proses belajar mengajar saja, tapi ada pendidikan moral di sana. "Setiap siswa tidak hanya dituntut untuk menjadi pandai. Namun harus memiliki moral yang sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat," kata dia.
Terlebih lagi, lanjut dia, di sekolah itu ada guru yang bertindak sebagai guru pembimbing dan pengawas. Tujuannya dalah memberikan pemahaman agar seorang siswa tidak melakukan tindakan-tindakan seperti tawuran, pergaulan bebas dan lain-lain.
Menurut dia, sekolah tidak hanya mengolah otak kiri atau mencerdaskan. Sikap bagaimana seorang siswa mengembangkan otak kanan yang baik, juga harus menjadi perhatian para guru-guru di sekolah, Agar memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik.
"Kalau sampai terjadi ada siswi yang melahirkan di sekolah, ini bisa mencoreng nama baik sekolah tersebut," pungkas dia.
"Atas kejadian ini, kami masih melakukan koordinasi dengan sekolah yang bersangkutan. Jelas kami sangat menyayangkan kejadian seperti ini," terang Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Harun, Kamis (25/10).
Kasus siswi melahirkan di sekolah, menurut Harun, menjadi preseden buruk bagi lembaga pendidikan. "Yang paling berat adalah sanksi moral yang diberikan masyarakat kepada sekolah. Pastinya, akan menjadi stigma negatif," sesal dia.
Sikap guru pengawas di sekolah tersebut juga patut dipertanyakan. "Masak sih sudah hamil sembilan bulan kok sampai tidak tahu," kata Harun bertanya.
Agar kejadian ini tidak terulang atau merembet kepada sekolah lain, Harun meminta seluruh sekolah untuk melakukan kerjasama dengan seluruh elemen sekolah. seperti, Komite Sekolah, orang tua siswa dan guru.
"Semua sekolah baik di Jawa Timur atau nasional, memiliki norma dan etika pendidikan. Jika norma-norma itu dilakukan, maka tidak akan terjadi kejadian seperti itu," tegas Harun.
Sekolah bukan hanya menjadi tempat proses belajar mengajar saja, tapi ada pendidikan moral di sana. "Setiap siswa tidak hanya dituntut untuk menjadi pandai. Namun harus memiliki moral yang sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat," kata dia.
Terlebih lagi, lanjut dia, di sekolah itu ada guru yang bertindak sebagai guru pembimbing dan pengawas. Tujuannya dalah memberikan pemahaman agar seorang siswa tidak melakukan tindakan-tindakan seperti tawuran, pergaulan bebas dan lain-lain.
Menurut dia, sekolah tidak hanya mengolah otak kiri atau mencerdaskan. Sikap bagaimana seorang siswa mengembangkan otak kanan yang baik, juga harus menjadi perhatian para guru-guru di sekolah, Agar memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik.
"Kalau sampai terjadi ada siswi yang melahirkan di sekolah, ini bisa mencoreng nama baik sekolah tersebut," pungkas dia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Siswi SMK Ponorogo melahirkan di kamar mandi sekolah”
Posting Komentar