Sabtu, 20 Oktober 2012
Tragedi Memey 7: Hidup Baru dengan HIV
Do you like this story?
TEMPO.CO, Wina -- Lepas dari jeratan mafia perdagangan manusia tak membuat hidup Memey menjadi lebih mudah. Mengidap HIV adalah cobaan berat yang harus dijalaninya sepanjang hidup.
Setelah menjadi korban perdagangan manusia di Kuching, Malaysia, Memey kembali ke kampung halamannya di Temanggung, Jawa Tengah, sekitar akhir 2006. Namun cobaan bertubi-tubi datang. Hubungannya dengan suami tak lagi harmonis.
"Saya akhirnya bercerai dengan suami saya," kata Memey di kantor PBB Wina, Austria, Rabu lalu, 17 Oktober 2012. Lihat: TKI Korban Trafficking Bersaksi di PBB.
Menyandang status pengidap HIV dan janda dengan satu anak tak membuat Memey menyerah. Ia berusaha keras mencari tahu soal virus yang menggerogoti kekebalan tubuhnya itu. "Saya bolak-balik Temanggung-Salatiga untuk menjalani rehabilitasi HIV," kata perempuan 28 tahun itu.
Jaringan advokasi pengidap HIV Salatiga didapat Memey dari IOM yang pernah memberi pembekalan di Pontianak. Setelah paham seluk-beluk dunia HIV, pada 2008, Memey akhirnya membentuk kelompok sendiri di Temanggung yang diberi nama Smile Plus. "Awalnya hanya tiga orang, tapi sekarang sudah 54 orang," kata Memey.
Membuat organisasi berisi pengidap HIV bukanlah hal mudah. Bahkan Memey sempat hendak diusir para ulama di sana karena dinilai membawa penyakit. "Tapi akhirnya mereka bisa menerima," kata Memey. Ia bertekad untuk tetap memberi pengertian yang benar soal HIV. "Soalnya pengidap HIV butuh pendampingan," kata dia.
Sebagai penyuluh HIV, pada 2009, Memey bertemu dengan Yogo, sesama pengidap HIV. Mereka kemudian menikah pada 2010 lalu dan dikaruniai anak setahun kemudian.
Bersama-sama mereka menjadi penyuluh HIV di Temanggung dan sekitarnya. "Salah satu wilayah jangkauan yang paling berat adalah Parakan," kata Memey. Di sana, HIV banyak ditularkan melalui jarum suntik.
Memey mengatakan bersedia membeberkan kisah hidupnya agar semua pihak bisa mengerti dan berani melawan mafia perdagangan manusia. Memey juga mengaku tidak dendam dengan orang-orang yang dulu menjerumuskannya. "Memang sudah jalannya," kata dia pasrah.
Setelah menjadi korban perdagangan manusia di Kuching, Malaysia, Memey kembali ke kampung halamannya di Temanggung, Jawa Tengah, sekitar akhir 2006. Namun cobaan bertubi-tubi datang. Hubungannya dengan suami tak lagi harmonis.
"Saya akhirnya bercerai dengan suami saya," kata Memey di kantor PBB Wina, Austria, Rabu lalu, 17 Oktober 2012. Lihat: TKI Korban Trafficking Bersaksi di PBB.
Menyandang status pengidap HIV dan janda dengan satu anak tak membuat Memey menyerah. Ia berusaha keras mencari tahu soal virus yang menggerogoti kekebalan tubuhnya itu. "Saya bolak-balik Temanggung-Salatiga untuk menjalani rehabilitasi HIV," kata perempuan 28 tahun itu.
Jaringan advokasi pengidap HIV Salatiga didapat Memey dari IOM yang pernah memberi pembekalan di Pontianak. Setelah paham seluk-beluk dunia HIV, pada 2008, Memey akhirnya membentuk kelompok sendiri di Temanggung yang diberi nama Smile Plus. "Awalnya hanya tiga orang, tapi sekarang sudah 54 orang," kata Memey.
Membuat organisasi berisi pengidap HIV bukanlah hal mudah. Bahkan Memey sempat hendak diusir para ulama di sana karena dinilai membawa penyakit. "Tapi akhirnya mereka bisa menerima," kata Memey. Ia bertekad untuk tetap memberi pengertian yang benar soal HIV. "Soalnya pengidap HIV butuh pendampingan," kata dia.
Sebagai penyuluh HIV, pada 2009, Memey bertemu dengan Yogo, sesama pengidap HIV. Mereka kemudian menikah pada 2010 lalu dan dikaruniai anak setahun kemudian.
Bersama-sama mereka menjadi penyuluh HIV di Temanggung dan sekitarnya. "Salah satu wilayah jangkauan yang paling berat adalah Parakan," kata Memey. Di sana, HIV banyak ditularkan melalui jarum suntik.
Memey mengatakan bersedia membeberkan kisah hidupnya agar semua pihak bisa mengerti dan berani melawan mafia perdagangan manusia. Memey juga mengaku tidak dendam dengan orang-orang yang dulu menjerumuskannya. "Memang sudah jalannya," kata dia pasrah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Tragedi Memey 7: Hidup Baru dengan HIV”
Posting Komentar