Obama menangis untuk keluarga penembakan Connecticut

merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama meneteskan air mata untuk keluarga para korban penembakan di Sekolah Dasar Sandy Hook, Negara Bagian Connecticut, Amerika Serikat, yang kemarin menewaskan 28 orang, termasuk 14 anak-anak.

Kantor berita Reuters melaporkan, Sabtu (15/12), Obama menyatakan duka mendalam bagi keluarga korban penembakan itu. Dia menyerukan pada semua pihak untuk segera mengambil tindakan nyata guna menghentikan penembakan serupa. "Kita terlalu sering mengalami tragedi semacam ini dalam beberapa tahun terakhir," kata Obama dalam siaran televisi di Gedung Putih, sejam setelah penembakan terjadi.

Pada peristiwa penembakan sebelumnya, Obama telah menyerukan untuk memperketat aturan pengawasan penggunaan senjata api bagi warga sipil. "Kita harus mengambil tindakan berarti untuk mencegah kejadian serupa tanpa melibatkan politik."

Amerika selama ini memang terkenal dengan industri senjata api. Asosiasi Senjata Api Nasional mempunyai pengaruh kuat di parlemen.

Wali Kota New York Michael Bloomberg sebagai wakil koalisi wali kota untuk kebijakan pengawasan senjata api mendesak Obama guna mengatasi masalah ini meski mendapat tentangan dari oposisi Partai Republik di parlemen. "Kita sudah melihat berbagai macam retorika sebelumnya. Ini harus diakhiri sekarang. Yang belum kita lihat adalah kepemimpinan di Gedung Putih dan parlemen untuk mengatasi masalah ini,"

Di luar gerbang Gedung Putih sekitar 200 warga berunjuk rasa Jumat malam menuntut pelarangan penggunaan senjata api. "Jangan lagi ada nyawa melayang karena senjata api" bunyi salah satu spanduk mereka.

Di Amerika, warga sipil boleh memiliki senjata api. Bahkan orang bisa membelinya secara sah di beberapa toko senjata resmi melalui Internet. Warga sipil bisa membeli senjata api secara bebas asal sudah punya sertifikat.