SAR duga masih 10 penambang tertimbun longsor di Sukabumi

merdeka.com - Longsor terjadi di area penambangan emas di Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Senin (10/12) kemarin. Badan SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menduga masih ada sepuluh penambang yang masih tertimbun longsor.

"Informasi dari korban yang selamat, ada 19 orang yang berada di satu lubang saat longsor menerjang, delapan orang berhasil menyelamatkan diri dan satu orang tewas berhasil ditemukan oleh warga dan petugas," kata Ketua Basarda Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri seperti dikutip dari Antara, Selasa (11/12).

Dia mengatakan, sehingga sisanya sepuluh orang diduga masih tertimbun di lubang penggalian tambang emas tersebut. Tanah longsor juga menutupi delapan lubang galian lainnya, namun belum diketahui secara pasti apakah di lubang-lubang tersebut ada penambang atau tidak saat musibah terjadi.

Informasi dari penambang emas, biasanya setiap hari Senin tidak ada kegiatan penambangan, karena hari itu jatah untuk warga luar Kecamatan Cisolok.

Oleh sebab itu dikhawatirkan di delapan lubang tersebut juga terdapat penambang yang terjebak, karena lubang galian tertutup longsor.

"Selain kami mencari para korban yang diduga masih tertimbun, juga mencari informasi dari warga sekitar, apakah masih ada korban lainnya pada kejadian yang merenggut korban jiwa itu," tambah Okih Fajri.

Tim SAR gabungan yang terdiri dari anggota TNI, Polri dan ratusan relawan dari masyarakat hingga saat ini belum menemukan korban tanah longsor.

Upaya pencarian juga menghadapi kendala medan dan harus menggunakan alat berat untuk mengevakuasi batu besar dan partikel-partikel yang longsor. Wakil Kepala Polres Sukabumi, Kompol Philemon Ginting mengatakan, anggota polisi dilibatkan untuk pencarian korban sebanyak 60 orang.

Pihaknya belum mengetahui berapa jumlah secara pasti korban yang tertimbun tanah longsor tersebut.

"Informasi yang diterima masih simpang siur, sehingga belum ada data pasti, berapa korban yang tertimbun pada bencana longsor ini," kata Philemon.