Kamis, 06 Desember 2012
100 Ribu Pengusaha Wanita Ditargetkan Melek IT
Do you like this story?
Jakarta - Dalam setahun ke depan, 100 ribu pengusaha wanita skala usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia ditargetkan sudah memanfaatkan teknologi informasi untuk kepentingan bisnis yang bisa memberikan dampak ekonomi multiplier effect bagi masyarakat menengah bawah.
Upaya pemberdayaan wanita Indonesia ini merupakan inisiatif Yayasan Cherie Blair milik istri mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, yang didukung penuh oleh Indosat bersama induk perusahaannya Qtel Group, Nokia, Kementerian Kominfo, dan Kementerian Koperasi & UKM.
Dalam sambutannya, Cherie Blair mengaku senang inisiatifnya dalam memberdayakan para wanita di dunia, termasuk di Indonesia, disambut dengan baik. Ia percaya, wanita juga bisa mandiri dan maju dalam hal bisnis jika mengikuti perkembangan teknologi informasi.
"Wanita harus memanfaatkan IT untuk maju. Dengan perkembangan internet saat ini, kehadiran mobile application khusus wanita akan sangat membantu mereka berbisnis lebih baik," katanya dalam acara yang digelar di Thamrin City, Jakarta, Kamis (6/12/2012).
Dalam acara ini, Cherie Blair beserta Indosat, Qtel Group, dan Nokia meluncurkan aplikasi khusus "Usaha Wanita" yang bisa diakses lewat fitur Nokia Life+ yang ada di seluruh feature phone Nokia mulai dari harga Rp 300 ribuan, yang memang ditargetkan untuk skala kecil menengah.
Di dalam aplikasi ini, Cherie Blair akan memberikan tutorial yang sudah dialih bahasa menjadi Bahasa Indonesia tentang bagaimana memulai bisnis yang baik. Selain itu, tersedia juga berbagai informasi dan topik seputar manajemen bisnis, perbankan, konsumen, pemasaran, serta akses kredit dan kompetensi pribadi.
Deputy Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring, menyambut baik inisitif ini karena bisa menumbuhkan sektor industri yang digerakkan wanita. Menurutnya, dari total populasi penduduk 240 juta, pengusaha wanita tak sampai 1% atau kurang dari 240 ribu.
"Entrepreneur wanita masih di bawah 1%. Padahal dari jumlah populasi, wanita masih lebih banyak dari laki-laki. Jadi masih banyak yang harus dilakukan. Itu sebabnya kami sangat mendukung upaya Cherie Blair untuk empowering women entreprenuer melalui akses teknologi," ujarnya.
Meliadi percaya, penetrasi teknologi di kalangan wanita sudah tak sulit dilakukan karena hampir semua wanita sudah terbiasa berkomunikasi menggunakan ponsel. Baik untuk sekadar telepon, SMS, maupun chatting. Kebiasaan ini jika didorong untuk hal yang positif lewat pemanfaatan IT diyakini akan lebih bermanfaat.
Sementara, Hesti Diyahanita Priamsari, Division Head Professional Segment Indosat, menargetkan dengan adanya program ini ada sedikitnya 50 ribu hingga 100 ribu pengusaha wanita dari kalangan menengah bawah yang akan memanfaatkan aplikasi ini untuk membantu usaha bisnisnya.
Upaya pemberdayaan wanita Indonesia ini merupakan inisiatif Yayasan Cherie Blair milik istri mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, yang didukung penuh oleh Indosat bersama induk perusahaannya Qtel Group, Nokia, Kementerian Kominfo, dan Kementerian Koperasi & UKM.
Dalam sambutannya, Cherie Blair mengaku senang inisiatifnya dalam memberdayakan para wanita di dunia, termasuk di Indonesia, disambut dengan baik. Ia percaya, wanita juga bisa mandiri dan maju dalam hal bisnis jika mengikuti perkembangan teknologi informasi.
"Wanita harus memanfaatkan IT untuk maju. Dengan perkembangan internet saat ini, kehadiran mobile application khusus wanita akan sangat membantu mereka berbisnis lebih baik," katanya dalam acara yang digelar di Thamrin City, Jakarta, Kamis (6/12/2012).
Dalam acara ini, Cherie Blair beserta Indosat, Qtel Group, dan Nokia meluncurkan aplikasi khusus "Usaha Wanita" yang bisa diakses lewat fitur Nokia Life+ yang ada di seluruh feature phone Nokia mulai dari harga Rp 300 ribuan, yang memang ditargetkan untuk skala kecil menengah.
Di dalam aplikasi ini, Cherie Blair akan memberikan tutorial yang sudah dialih bahasa menjadi Bahasa Indonesia tentang bagaimana memulai bisnis yang baik. Selain itu, tersedia juga berbagai informasi dan topik seputar manajemen bisnis, perbankan, konsumen, pemasaran, serta akses kredit dan kompetensi pribadi.
Deputy Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring, menyambut baik inisitif ini karena bisa menumbuhkan sektor industri yang digerakkan wanita. Menurutnya, dari total populasi penduduk 240 juta, pengusaha wanita tak sampai 1% atau kurang dari 240 ribu.
"Entrepreneur wanita masih di bawah 1%. Padahal dari jumlah populasi, wanita masih lebih banyak dari laki-laki. Jadi masih banyak yang harus dilakukan. Itu sebabnya kami sangat mendukung upaya Cherie Blair untuk empowering women entreprenuer melalui akses teknologi," ujarnya.
Meliadi percaya, penetrasi teknologi di kalangan wanita sudah tak sulit dilakukan karena hampir semua wanita sudah terbiasa berkomunikasi menggunakan ponsel. Baik untuk sekadar telepon, SMS, maupun chatting. Kebiasaan ini jika didorong untuk hal yang positif lewat pemanfaatan IT diyakini akan lebih bermanfaat.
Sementara, Hesti Diyahanita Priamsari, Division Head Professional Segment Indosat, menargetkan dengan adanya program ini ada sedikitnya 50 ribu hingga 100 ribu pengusaha wanita dari kalangan menengah bawah yang akan memanfaatkan aplikasi ini untuk membantu usaha bisnisnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “100 Ribu Pengusaha Wanita Ditargetkan Melek IT”
Posting Komentar